Paringin.
Pementah Kabupaten Balangan terus berupaya melakukan pembangunan di sektor
pariwisata dengan menengembangkan potensi alam yang bisa dinikmati setiap
masyarakat, khususnya masyarakat luar yang datang dan menginjakkan kaki ke Bumi
Sanggam. Melalui Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata
(Disporaparbud) Kabupaten Balangan, Pemerintah Daerah memprogramkan
pengembangan kawasan dan obyek wisata daerah. Salah satunya adalah Danau Baruh
Bahinu Dalam di Kecamatan Paringin Selatan, yang sudah dijalankan sejak tahun
2012 lalu.
Kepala
Dinas Poraparbud Kabupaten Balangan, Yuliansyah, mengatakan rencana
pengembangan objek wisata Danau Baruh Bahinu Dalam ini dilaksanakan mengingat
hingga saat ini Balangan belum memiliki kawasan atau objek wisata, sehingga
sangat perlu diprogramkan pembangunan dan pengembangannya. Pengembangan Danau
Baruh Bahinu Dalam sebagai obyek wisata berdasarkan beberapa pertimbangan ,
salah satu pertimbangannya yaitu daerah tersebut sudah dikenal baik oleh
masyarakat Balangan maupun masyarakat luar, dan dalam letaknya juga relatif
dekat dengan pusat Kota Paringin, yaitu sekitar 9 km.
Menurutnya,
Dibanua enam belum ada objek wisata alam berupa danau, sehingga Danau Baruh
Bahinu Dalam akan jadi kawasan pariwisata alternatif yang menarik bagi
masyarakat Kalsel. Pelaksanaan program pengembangan Baruh Bahinu Dalam sebagai
kawasan wisata akan dimulai dengan pengerjaan pembersihan danau , yang
selanjutnya akan dihubungkan tiga jembatan gantung yang saat ini telah ada,
sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan kawasan Danau Baruh Bahinu Dalam
dari atas jembatan.
Lebih
lanjut lagi untuk menambah daya tarik pengunjung, kata yuli, akan dibangun
kawasan pemancingan, yang sebelumnya sudah ada tambak ikan yang dikembangkan
didanau ini. Ditambahkannya, untuk menghidupkan suasana dan menarik animo
pengunjung, secara berkala akan digelar event dan kegiatan hiburan.
Sementara
ini kawasan Danau Baruh Bahinul Dalam ini sempat dimanfaatkan sebagai arena
latihan dan lomba olah raga dayung guna mempersiapkan atlit dayung dalam
menghadapi perlombaan-perlombaan dayung.
tentang salah satu tempat wisata yang ada di daerah Balangan,lebih tepatnya di Baruh Bahinu Dalam.Objek wisata ini berupa sebuah danau yang sangat indah dan terletak di daerah yang masih asri,udaranya masih segar tidak seperti di perkotaan.
tentang salah satu tempat wisata yang ada di daerah Balangan,lebih tepatnya di Baruh Bahinu Dalam.Objek wisata ini berupa sebuah danau yang sangat indah dan terletak di daerah yang masih asri,udaranya masih segar tidak seperti di perkotaan.
Tetapi sebelum sampai ke sana kita harus melewati hutan dan
persawahan perjalanan yang di tempuh dari Paringin kurang lebih 40 menit.Tetapi
perjalanan ini akan dirasakan sangat
cepat karena pemandangan saat di perjalanan tidak kalah dengan danau yang akan
kita tuju,yaitu pemandangan hamparan padi di sisi kanan dan kiri jalan dan juga
perkebunan karet.Di perjalanan kita juga menjumpai sebuah tugu pahlawan yang
berjuang di daerah tersebut,sayangnya tugu itu tidak dirawat dengan baik karena
ada ditumbuhi rerumputan dan ada beberapa coretan di bawah tugu.
Sesampainya di danau kita akan di sambut oleh dua buah jembatan,jembatan
pertama adalah jembatan yang sering
digunakan untuk wisata dan sering digunakan oleh anak-anak muda untuk sekadar
nongkrong atau bersantai.Di jembatan
pertama ada beberapa sepeda air yang dapat disewa dengan membayar lima ribu
rupiah dan juga ada beberapa buah saung yang sering digunakan untuk santai
sambil mengerjakan tugas sekolah oleh anak-anak sekolah yang mampir disini. Karena
pemandangan danaunya yang indah banyak
juga anak remaja yang kesitu hanya untuk hunting (foto-foto narsis).Ada juga
beberapa atlet yang sedang latihan kayak membelah danau ini.
Sedangkan di jembatan yang kedua tidak ada fasilitas yang di suguhkan seperti
di jembatan pertama,akan tetapi di jembatan inilah kita bisa melihat kearifan
penduduk lokal.Ada beberapa keramba ikan di tepi danau ini,jembatan kedua ini
juga digunakan oleh penduduk untuk menyebrang danau untuk pergi ke perkebunan
karet di tepi danau.Sayangnya di jembatan kedua ini danaunya banyak di tumbuhi
tanaman-tanaman air.
Meskipun danaunya sangat indah,tetapi danau ini kurang di kembangkan oleh
pemerintah atau masyarakat sekitar, seperti kurangnya fasilitas hiburan,kafe
atau penjual makanan serta tempat parkir yang tidak di atur dengan baik.Masalah
lainnya adalah masalah sampah yang masih banyak di dapati di tepi danau dan
tidak ada seorang pun yang memperdulikannya.Menurut saya jika danau ini di
kelola dengan baik,munkin bisa menjadi salah satu destinasi terbaik yang ada di
Kabupaten Balangan.
Danau Baruh
Bahinu terletak di Desa Baruh Bahinu Dalam, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten
Balangan. Waktu aku ke sana, hari masih pagi sekitar jam 10. Kata teman yang menemaniku
sih, pemandangan di danau ini bagus
dinikmati ketika sore. Menjelang matahari terbenam. Hanya saja pertimbanganku
untuk berangkat pagi kemarin, agar di jalan tidak kepanasan atau kemalaman. Maklum
jalan menuju ke sana cukup jauh, sekitar 1 jam lebih dari rumahku yang terletak
di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ditambah medan perjalanan yang tidak bisa
dibilang bagus. Disana-sini lubang. Fiuhh.
Sedangkan dari pusat Kota Paringin, ibukota Kabupaten Balangan, danau ini bisa
ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.
Memasuki desa
menuju danau tersebut, aku melihat sebuah tugu atau monumen pahlawan di sisi
kanan jalan. Di monumen tersebut tertulis nama-nama pahlawan yang gugur dalam
peperangan melawan penjajah. Sayangnya keadaan tugu ini kurang terawat. Di
sekelilingnya, rumput-rumput liar tumbuh dengan subur. Hal ini didukung pula
dengan letaknya di jalan yang sunyi luar biasa.
Fyi nih, sebelum aku ke danau ini aku
pernah mendengar beberapa cerita mistis mengenai danau ini. Apa saja? Sebaiknya
tidak perlu kuceritakan. Hanya saja memang perlu berhati-hati kalau ke sana.
Hati-hati tercebur. Danaunya cukup dalam.
Danau Baruh
Bahino sebenarnya merupakan sebuah rawa yang luas sekali. Tapi sayang, sebagian
besar permukaannya ditutupi oleh tanaman eceng gondok dan berbagai hidrofita
lainnya. Membentang di atas danau ini jembatan dari kayu dan beberapa pelataran
beratap menyerupai dermaga, yang sepertinya memang cantik jadi spot hunting foto saat sore menjelang.
Di sebuah
sudut jembatan terlihat sebuah sepeda air dengan kondisi yang tidak bisa
dibilang bagus. Beberapa sepeda air lainnya terdampar di tebing danau. Di badan
sepeda air tersebut tertulis DISPORAPARBUD. Sepertinya pemerintah Kabupaten
Balangan sudah berusaha untuk mengembangkan tempat ini sebagai tempat wisata.
Tapi seperti yang kulihat, daerah ini sama sekali belum berkembang. Entah
karena aku datang waktu pagi dan di hari kerja atau memang jarang ada orang
yang datang ke sana, tempat ini terlalu sepi untuk dibilang sebagai tempat
wisata. Lagipula, tidak terlihat seorang pun di sana yang bertugas sebagai
pengelola tempat ini.
Yang terlihat
jelas oleh mataku, danau ini merupakan tempat yang banyak digunakan oleh warga
untuk beraktivitas sehari-hari. Danau ini memang terletak di belakang rumah
warga, sangat dekat sekali dengan pemukiman. Sambil menikmati ketenangan
permukaan danau yang menenangkan, aku mengamati kegiatan para warga di danau
tersebut. Ada yang mandi, mencuci pakaian, membersihkan motor, bahkan membuat
keramba ikan. Jembatan yang menghubungkan jalan desa utama dengan hutan karet pun
sering dilewati oleh warga dengan sepeda atau motor.
Terlepas dari
kekurangan-kekurangan tersebut, danau ini memang indah. Tentu saja aku tak
melewatkan sesi foto dengan latar belakang danau ini. Semoga saja yang
berwenang dalam dunia kepariwisataan di daerah ini konsisten untuk selalu
mengembangkan potensi daerah dalam bidang pariwisata.
0 comments:
Post a Comment